Tandur : menanam
sumilir : bergerak-gerak karena tertepa angin / melambai-lambai,
Penyair menggunakan kata menanam ( tandur ) yang mana kegiatan menanam merupakan sebuah perumpamaan untuk kehidupan di dunia ini, addunya majro'atul akhirot ( dunia adalah sawah akhirat ). dan Tandur adalah model atau cara menanam yang mana gerak atau langkahnya mundur,atau nyingkur (membelakangi ), berbeda dengan cara menanam biasa, yang geraknya maju. Mundur dalam kegiatan tandur bukan berarti mundur yang ngawur, tapi mundur yang teratur, dan terarah, dengan tujuan agar tidak merusak padi yang telah ditanam. Dalam menanam padi ada yang disebut kentheng adalah seutas tali yang dibentangkan dengan tujuan agar padi yang ditanam dapat lurus, dan antar baris satu dengan yang lain diukur dengan mal. dan sikap cara tanam yang membungkuk
Jika kita telaah, padi ibarat amal baik, dan dunia seisinya dan segala kelengkapannya adalah sawah. Jadi untuk dapat menanam atau beramal baik dan istiqomah harus berpedoman tali atau kentheng yang telah diberikan juragan ( gusti allah) agar amal mejadi lurus dan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. agar kita dapat berkonsentrasi dan beramal dengan baik, smangat dan bermanfaat, maka kita harus berani nyingkur / membelakangi barang yang tidak berfaidah. bahkan melawan kehendak nafsu yang selalu ingin dilihat orang, ( baik dari segi baju, ketampanan, muka ), sikap congkak dan rasa tidak hormat. sehingga digambarkan bahwa dalam beramal bahwa harus tetap sopan, merendah, yang digambarkan sikap penanam padi yang membungkuk.
Selain itu dalam beramal jangan tingalkan kegiatan rukuk dan sujudmu seperti gambaran orang tandur. Jangan karena alasan sibuk memikir amal atau bekerja, hingga kita lupa untuk beribadah. dan memandang kemewahan dunia selalu pandang lah kebawah seperti pandangan orang tandur yang selalu mengarah kebawah,dan harus iri saat ada orang lain dapat beramal baik sesuai dengan rule atau garis yang telah ditentukan bendoro ( gusti allah ). Selalu ingat hakekat diri kita yang berasal dari tanah, sehingga pantaskah kita untuk congkak, sombong dan membanggakan diri.
Bagi petani ketika habis menanam, dan tanaman sudah tampak pertumbuhannya maka petani akan memulai kegiatan matun, atau menyiangi rumput - rumput yang ada di sekita tanaman. dan mulai dilakukan pemupukan tanaman. dan jika ada padi yang tidak mau tumbuh karena terserang penyakit atau mati maka segera diganti. selanjutnya dilakukan pula peyemprotan
Rumput ibarat amal jelek dan segala keinginan yang mengangu proses penghambaan kita kepada Allah SWT. sedang pupuk dan penyiangan tanaman ibarat instrospeksi dan kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan.seperti dipaparkan sebelumnya dan padi ibarat amal, kinerja, umur dan segala yang diamanahkan kepada kita.
Hal diatas sebuah perlambang, ketika amal kita sudah berkembang dan istiqomah mulai muncul, usia sudah mulai beranjak dewasa, maka sebelum terlambat lakukan introspeksi diri, jangan biarkan waktu yang kosong, dan amal jelek menggerogoti dan menggalahkan amal baik kita, jangan biarkan hidup ini hanya ditumbuhi perbuatan jelek dan tanpa guna. ketika itu terjadi maka kita akan kecewa saat di akherat dimana amal kita akan diperhitungkan. dan jika ada amal yang tidak sesuai segeralah diperbaiki diganti dengan perbuatan yang baik. dan jagalah amal perbuatan kita dengan baik, keistiqomahan, kinerja yang telah kita lakukan sesuai dengan petunjuk beramal yang telah digariskan oleh Allah swt, agar amal kita tidak sia-sia belaka.
Jangan kita rusak amalan telah kita perbuat dengan nafsu sesaat akan keinginan dunia,dan seyogyanya kita selalu meng up great diri, belajar, mengaji untuk memupuk amal, agar terus berkualitas dan terjaga dari perbuatan riya’, sombong, sehingga habis semua amal yang telah kita lakukan. Selain itu penyair mengajak kita untuk ngelilir ( bangun ) dari kebodohan, keterpurukan, penjara nafsu, sehingga kita terhalang untuk menghambakan diri kepada Allah dan lupa akan hakekat kehidupan. dan selalu berdzikir, seperti tumbuhan yang selalu berdzikir ingat kapada sang pencipta di setiap geraknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar